Kamis, 28 Juli 2011

Tugas Perkembangan teknologi dan komunikasi

1.Technical Foundations of Modern Communication

Technical Foundations of Modern Communication
Chapter 2 from book The New Communications Technologies : Applications, Policy and Impact (Michael M. A. Mirabito dan Barbara L. Morgenstern)
I.Introduction
Perkembangan teknologi saat ini sedang berkembang sangat pesat,begitu juga dengan teknologi komunikasi modern.Berbagai macam alat komunikasi modern merupakan teknologi yang sangat canggih dan memiliki tingkat pemakaian yang sangat tinggi oleh para penggunanya.Tidak dapat dipungkiri bahwa berbagai macam aspek teknis diperlukan untuk meningkatkan kredibilitas sistem komunikasi.Pada pembahasan chapter ini lebih menekankan kepada standar teknis yang akan digunakan untuk meningkatkan perkembangan teknologi komunikasi agar perkembangan teknologi komunikasi tersebut mempunyai arah untuk berkembang secara pesat dan efisien.Apabila standar teknis tidak ditetapkan,maka bisa menghambat perkembangan teknologi komunikasi sekarang ini.
II.Content
Konsep awal dari teknis komunikasi modern adalah transduser.Apakah transduser itu?transduser adalah sebuah alat yang mengubah satu bentuk daya menjadi bentuk daya lainnya untuk berbagai tujuan termasuk pengubahan ukuran atau informasi (misalnya, sensor tekanan). Transduser bisa berupa peralatan listrik, elektronik, elektromekanik, elektromagnetik, fotonik, atau fotovoltaik. Dalam pengertian yang lebih luas, transduser kadang-kadang juga didefinisikan sebagai suatu peralatan yang mengubah suatu bentuk sinyal menjadi bentuk sinyal lainnya.Contoh yang umum adalah pengeras suara (audio speaker), yang mengubah beragam voltase listrik yang berupa musik atau pidato, menjadi vibrasi mekanis. Contoh lain adalah mikrofon, yang mengubah suara kita, bunyi, atau energi akustik menjadi sinyal atau energi listrik.
Suatu definisai mengatakan “transducer adalah sebuah alat yang bila digerakkan oleh energi di dalam sebuah sitem transmisi, menyalusrkan energi dalam bentuk yang sama atau dalam bentuk yang berlainan ke sistem transmisi kedua”. Transmisi kedua ini bisa listrik, mekanik, kimia, optik (radiasi) atau termal (panas).
Sebagai contoh, definisi transducer yang luas ini mencakup alat-alat yang mengubah gaya atau perpindahan mekanis menjadi sinyal listrik. Alat-alat ini membentuk kelompok transducer yang sangat besar dan sangat penting yang lazim ditemukan dalam instrumentasi industri; dan ahli instrumentasi terutama berurusan dengan jenis pengubahan energi ini. Banyak parameter fisis lainnya (seperti panas, intensitas cahaya, kelembaban) juga dapt diubah menjadi energi listrik dengan menggunakan transducer. Transducer-transducer ini memberikan sebuah sinyal keluaran bila diransang oleh sebuah masukan yang bukan mekanis; sebuah transmistor bereaksi terhadap variasi temperatur; sebuah fotosel bereaksi terhadap perubahan intensitas cahaya; sebuah berkas elektron terhadap efek-efek maknetik, dan lain-lain. Namun dalam semua hal, keluaran elektris yang diukur menurut metoda standar memberikan besarnya besaran masukan dalam bentuk ukuran elektris analog.
Transducer dapat dikelompokan berdasakan pemakaiannya, metoda pengubahan energi, sifat dasar sinyal keluaran dan lain-lain. Tabel dibawah menunjukan suatu pengelompokan transducer berdasarkan prinsip listrik yang tersangkut. Bagian pertama tabel tersebut memberi daftar transducer yang memberikan daya luar. Ini adalah transducer pasif, yang memberi tambahan dalam sebuah parameter listrik seperti halnya tahanan, kapasitansi dan lain-lain yang dapat diukur sebagai suatu perubahan tegangan atau kuat arus. Kategori berikutnya adalah transducer jenis pembangkit sendiri, yang menghasilkan suatu tegangan atau arus analog bila dirangsang dengan suatu bentuk fisis energi. Transducer pembangkit sendiri tidak memerlukan daya dari luar.
Sistem komunikasi digital dan analog merupakan salah satu perkembangan teknologi komunikasi yang sedang pesat saat ini. Dalam elektronik, sebuah pengubah analog-ke-digital (bahasa Inggris: analog-to-digital converter, disingkat ADC) adalah suatu kalang elektronik yang mengubah informasi/isyarat analog menjadi isyarat digital.Cara kerjanya : Banyak masukan, terutama yang berasal dari transduser, merupakan isyarat analog yang harus disandikan menjadi informasi digital sebelum masukan itu diproses, dianalisa atau disimpan di dalam kalang digital. Pengubah mengambil masukan, mencobanya, dan kemudian memproduksi suatu kata digital bersandi yang sesuai dengan taraf dari isyarat analog yang sedang diperiksa. Keluaran digital bisa berderet (bit demi bit) atau berjajar dengan semua bit yang disandikan disajikan serentak. Dalam sebagian besar pengubah, isyarat harus ditahan mantap selama proses pengubah.
Ada beberapa keunggulan Sistem komunikasi Digital,yaitu :
1.Kemudahan Multipleksing
Di dalam sistem komunikasi, teknik digital pertama kali diaplikasikan untuk sistem telepon yang menggunakan teknik Time Division Multipleksing (TDM). Pada prinsipnya, sinyal suara dari berbagai sumber akan dibagi ke dalam slot-slot waktu dengan ukuran sama, yang kemudian akan diurutkan dan selanjutnya akan dilewatkan ke dalam medium transmisi yang sama. Dibandingkan dengan pengaplikasian TDM terhadap sinyal analog, teknik digital memiliki keunggulan dalam hal reliabilitas terhadap gangguan (noise), distorsi, dan interferensi lain. Degradasi sinyal akibat beberapa faktor gangguan tersebut di atas dapat diatasi dengan kemampuan teknik digital melakukan regenerasi sinyal, suatu teknik yang tidak dapat diaplikasikan terhadap sinyal analog.
2.Kemudahan Persinyalan
Pada dasarnya, persinyalan yang membawa informasi kendali komunikasi merupakan bagian dari sistem transmisi digital. Informasi tersebut dapat digabungkan ke dalam jalur transmisi digital bersama-sama dengan informasi kendali TDM yang dengan mudah dapat diidentifikasi sebagai kanal kendali komunikasi. Pendekatan lain adalah menyisipkan kode kendali ke dalam kanal data yang dapat diidentifikasi dan diterjemahkan sebagai informasi kendali oleh terminal penerima. Pendekatan lain lagi adalah memisahkan informasi kendali dengan informasi data. Fungsi dan format sistem persinyalan dapat dimodifikasi secara terpisah tanpa mempengaruhi sistem transmisi data secara keseluruhan. Demikian pula sebaliknya, sistem transmisi digital dengan mudah dapat diperbaharui tanpa mempengaruhi sistem persinyalan.
3.Integrasis Sistem Transmisi dan Switching
Sistem komunikasi tradisional membedakan antara sistem transmisi dengan sistem penyambungan telepon. Sementara di sistem komunikasi digital, fungsi TDM sangat mirip dengan fungsi time division switching sehingga fungsi TDM dengan mudah dapat diintegrasikan di dalam perangkat penyambungan.
4.Regenerasi Sinyal
Di dalam komunikasi digital, representasi sinyal suara dalam format digital melibatkan proses konversi sinyal analog menjadi urutan cuplikan-cuplikan diskrit. Setiap cuplikan diskrit direpresentasikan dengan sejumlah digit biner. Ketika ditransmisikan, setiap digit biner direpresentasikan oleh satu dari kemungkinan nilai sinyal (misalnya pulsa atau tanpa pulsa, pulsa positif atau pulsa negatif). Bagian penerima akan memutuskan nilai diskrit mana yang ditransmisikan dan merepresentasikan pesan sebagai urutan dari cuplikan-cuplikan pesan diskrit yang terkodekan biner. Jika hanya mengalami sedikit gangguan atau interferensi atau distorsi selama proses pengiriman data, maka data biner di penerima akan identik dengan urutan digit biner yang dibangkitkan oleh proses enkoding.
5.Kemudahan Enkripsi
Meskipun pengguna telepon belum begitu membutuhkan sistem enkripsi data, kemudahan proses enkripsi dan deskripsi terhadap sinyal digital merupakan fitur ekstra dari sistem komunikasi digital. Secara kontras, sinyal suara analog sangat sulit untuk dienkripsi sehingga sangat mudah untuk disadap di sepanjang jalur komunikasi.
6.Pemrosesan Sinyal Digital
Pemrosesan sinyal digital diartikan sebagai proses operasi yang dilakukan pada sebuah sinyal untuk memanipulasi atau mentransformasi karakteristik-karakteristiknya.
Begitu juga dengan kekurangan yang dimiliki oleh system komunikasi digital,sebagai berikut :
1.Permintaan saluran informasi yang tinggi
Segala jenis informasi yang telah didigitalisasi akan mampu didistribusikan secara efisien dan dalam jumlah yang banyak melalui sistem multiplexing. Namun terdapat beberapa saluran aplikasi yang tak mampu menampung jumlah arus data digital yang dikirimkan tersebut. Contohnya adalah saluran telepon yang belum dapat mengakomodasi tampilan video digital pada penggunaan aplikasinya.
2.Kesalahan pada saat digitalisasi
Pada saat proses perubahan dari sinyal analog ke sinyal digital. Konsep informasi yang ada pada dunia nyata akan melewati digitalisasi. Konsep informasi tersebut akan diubah menjadi sinyal digital, dan sinyal digital tesebut merupakan rangkaian dari kode-kode tertentu. Dikhawatirkan konsep informasi asli yang terdapat pada dunia nyata tersebut tidak dapat terepresentasikan dengan baik saat digitalisasi. Contohnya adalah warna, jika suatu warna belum terdapat dalam sistem penyimpanan teknologi digital, maka akan dicari padanan warna yang paling dekat dan paling mirip dengan warna tersebut. Hal ini menyebabkan warna yang akan tertampil setelah digitalisasi menjadi kurang akurat dan tidak mewakili warna aslinya.
3.Dominasi dunia oleh teknologi analog
Sampai saat ini dunia masih didominasi oleh teknologi analog. Banyak bentuk informasi komunikasi yang menggunakan sistem analog, perangkatnya pun menggunakan perangkat analog. Sehingga untuk menikmati layanan teknologi digital kita harus menggunakan analog-digital converter (ADC) dan digital-analog converter (DCA).
4.Investasi Publik
Untuk menikmati layanan digital secara keseluruhan. Maka harus dilakukan penggantian alat komunikasi seperti telepon, televisi dan radio dari yang sebelumnya berbasis teknologi analog menjadi teknologi digital. Hal ini menyebabkan masyarakat mengeluarkan biaya yang tidak sedikit terlebih lagi teknologi ini masih tergolong teknologi yang pada saat artikel ini dibuat merupakan teknologi yang tergolong baru. Hal ini menyebabkan instrumen yang disediakan untuk masyarakat umum sifatnya masih terbatas dan mahal harganya. Hal ini menjadi permasalahan bagi kelangsungan industri pertelekomunikasian dan hal ini juga akan memengaruhi kemampuan membeli masyarakat.
III.Kesimpulan
Berbagai macam sistem teknologi komunikasi modern telah diciptakan,namun dalam perkembangannya pasti teknologi tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan.Untuk itu standart dan teknis dibentuk dan ditetapkan agar perkembangan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan zaman.Dengan begitu komunikasi modern akan terus berkembangan secara pesat dan lebih modern lagi.



2.
THE INTERNET AND THE WORLD WIDE WEB
The Internet and The World Wide Web


This review based on a book by Michael A. Mirabito & Barbara L. Morgenstern. (2004). The New Communication Technology: Applications, Policy, and Impact, Fifth Edition, Focal Press Chapter 17, and a book by August E Grant & Jennifer H Meadows. (2008).Communication Technology Update and Fundamental. 11th Edition. Focal Press. Boston Chapter 18

Abstract
Penjelasan singkat. Kata kunci yang mungkin bisa menggambarkan era globalisasi adalah adanya internet. Internet secara harfiah adalah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia (Wikipedia). Internet sebagai teknologi yang membuat dunia seolah-olah seperti sebuah desa kecil, menyajikan terobosan dalam berbagai bidang di dalam kehidupan kita, seperti tidak adanya batasan untuk mengeksplorasi hal-hal baru. Hal yang paling nyata pengaruhnya adalah dalam bidang komunikasi, kita tidak perlu lagi berkirim surat yang memakan waktu berbulan-bulan untuk sampai di alamat penerima yang jaraknya ribuan kilometer, dengan internet kita dapat melakukan chatting, video conference, dan sebagainya melalui website-website tertentu. Website adalah sebutan bagi sekelompok halaman web (web page), yang umumnya merupakan bagian dari suatu nama domain (domain name) atau subdomain di World Wide Web (WWW) di Internet. WWW terdiri dari seluruh situs web yang tersedia kepada publik. Halaman-halaman sebuah situs web diakses dari sebuah URL yang menjadi “akar” (root), yang disebut homepage (halaman induk; sering diterjemahkan menjadi “beranda“, “halaman muka” atau laman web), dan biasanya disimpan dalam server yang sama. Tidak semua situs web dapat diakses dengan gratis. Beberapa situs web memerlukan pembayaran agar dapat menjadi pelanggan, misalnya situs-situs yang menampilkan pornografi, situs-situs berita, layanan surat elektronik (e-mail), dan lain-lain (wikipedia).
Introductions
Internet. Jules Verne’s Around the World in Eighty Days menceritakan momentum perjalanan Phineas Fogg. Sekarang kita dapat menyelesaikan perjalanan yang sama via internet. Secara garis besar internet didefinisikan sebagai jalan raya data global. Anda bisa berjalan-jalan melalui jalur elektronik untuk bertukar informasi dengan situs global yang tersebar diseluruh dunia. Internet menjajakan akarnya pada akhir tahun 1960an, dimulai dari proyek pemerintah U.S yakni The Advanced Research Projects Agency Network (ARPANET). Dirancang, sebagian, untuk bereksperimen dengan dan untuk mendemonstrasikan desentralisasi jaringan komputer, ARPANET akhirnya berkembang ke dalam struktur internet (Michael Marabito, chapter 17). Internet bisa dikatakan sebagai teknologi komunikasi yang paling penting, internet menunjukkan bagaimana, kapan dan kenapa orang-orang berkomunikasi (August Grant, chapter 18).
World wide web. Web adalah produk dari the Swiss-based CERN research center. Dipelopori oleh Tim Berners-Lee untuk membantu memfasilitasi pertukaran informasi, yang kemudian popularitasnya melonjak pada pertengahan tahun 1990an. Web dapat dijelaskan sebagai ‘koleksi protocol dan standards yg digunakan untuk mengakses informasi di internet… jadi media fisik untuk mengangkut data’. Web ditentukan oleh tiga standar, antara lain: Uniform Resource Locator (URL), HyperText Transfer Protocol (HTTP), dan HyperText Markup Language (HTML) (Michael Marabito, chapter 17). Dokumen WWW diakses menggunakan browser yakni sebuah program komputer yang menerjemahkan HTML coding dan menampilkan informasi yang sesuai pada komputer pengguna. Untuk menggunakan internet, pengguna cukup memberitahukan alamat browser dari komputer yang dia ingin akses dengan menggunakan uniform resource locater (URL) (August Grant, chapter 18).
Method
Metode penulis. Pada kesempatan kali ini saya me-review buku karya Michael A. Mirabito & Barbara L. Morgenstern. (2004). The New Communication Technology: Applications, Policy, and Impact, Fifth Edition, Focal Press Chapter 17, dan buku karya August E Grant & Jennifer H Meadows. (2008).Communication Technology Update and Fundamental. 11th Edition. Focal Press. Boston Chapter 18
Result
Pendapat penulis. Menurut saya buku karya Michael A Marabito chapter 17 dan buku karya August Grant chapter 18 sangat menarik untuk dibahas. Menurut saya pribadi internet dan segala materi-materi pendukungnya sudah menjadi bagian dalam kehidupan saya sehari-hari. Mungkin hampir 24 jam sehari penuh kegitan saya tidak lepas dari pengaruh internet, misalnya ketika mengerjakan tugas-tugas kuliah saya banyak mengambil referensi jawaban menggunakan jasa internet yakni search engine seperti goole, lalu setelah mengerjakan tugas biasanya saya menyegarkan pikiran dengan surfing ke website-website kesenangan untuk mencari inspirasi, tak hanya itu, mungkin yang lebih sering adalah penggunaan internet di dalam telepon seluler saya. Di dalam telepon selain untuk sms dan telepon, biasanya saya menggunakan layanan internet untuk membaca berita secara online, chatting dengan teman, dan sebagainya. Dampak internet yang saya paparkan tadi hanyalah segelintir manfaat dari penggunaan internet secara personal. Selain memajukan bidang komunikasi seperti munculnya situs jejaring sosial (myspace, facebook, twitter, tumblr, msn, dll), internet juga menjadi lading perputaran ekonomi masyarakat dunia. Misalnya dari sisi penjual, mereka dapat membuat website e-commerce yakni penjual memasarkan dagangannya melalui internet, dengan go-onlinenya sebuah produk maka semakin dikenal pula produk tersebut ke seluruh penjuru dunia, tentu saja tergantung tindakan promosinya. Lalu dari sisi pembeli, melalui website e-commerce ini kita bisa membeli produk-produk langganan kita dari rumah, tidak perlu jalan ke mall atau ke luar negri untuk membeli barang-barang yang belum atau tidak dijual di Indonesia. Ada pula website yang menawarkan berbagai macam produk dalam satu halaman website yang menampung beberapa penjual dan pembeli sekaligus penyedia jasa pembayaran yang aman seperti paypal, contohnya antara lain ebay.com, amazon.com, fredflare.com, shopbob.com, dan sebagainya. Jaman sekarang banyak pula media massa seperti koran ataupun majalah yang go online, seperti kompas, nylon, bbc, detik, dan lainnya. Dalam menyajikan beritanya, media massa tersebut menampilkan berita atau artikel dalam beberapa halaman atau kategori yang khusus, tidak berupa scanning page dari koran atau majalah mereka. Hal ini juga dapat dimanfaatkan oleh berbagai perusahaan maupun perorangan yang ingin menawarkan produk ataupun jasanya melalui media massa online, karena hasil survey menunjunkkan keefektifan advertising melalui internet.
Discussion
Poin-poin diskusi. Website-website apa saja yang sering anda kunjungi?; seberapa besarkah pengaruh internet di dalam kehidupan anda sehari-hari?; apa-apa saja efek positif dan efek negatif dari penggunaan internet terhadap kehidupan anda?; apakah anda pernah menggunakan jasa internet untuk kebutuhan pemasaran sebuah produk atau jasa?; dll.
References
Michael M.A. Mirabito & Barbara L. Morgenstern. (2004). The New Communication Technology: Applications, Policy, and Impact, Fifth Edition, Focal Press. Chapter 17
August E Grant & Jennifer H Meadows. (2008). Communication Technology Update and Fundamental. 11th Edition. Focal Press. Boston. Chapter 18
http://id.wikipedia.org/wiki/Internet
http://id.wikipedia.org/wiki/Situs_web
www.google.com


3.

konvergensi media


Response Paper
Convergence Culture : Where Old Media and New Media Collide. New York University PressChapter 4Quentin Tarantino’s Star Wars ? Grassroots Creativity Meets the Media Industry
Henry Jenkins
Pendahuluan
Perkembangan teknologi yang ada sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat dan membawa dampak perubahan yang cukup besar. Selain itu dengan berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi (information and communication technology / ICT) selama dekade terakhir membawa tren baru di dunia industri komunikasi yakni hadirnya beragam media yang menggabungkan teknologi komunikasi baru dan teknologi komunikasi massa tradisional.
Pada dataran praktis maupun teoritis, fenomena yang sering disebut sebagai konvergensi media ini memunculkan beberapa konsekuensi penting. Di ranah praktis, konvergensi media bukan saja memperkaya informasi yang disajikan, melainkan juga memberi pilihan kepada khalayak untuk memilih informasi yang sesuai dengan selera mereka. Tidak kalah serius, konvergensi media memberikan kesempatan baru yang radikal dalam penanganan, penyediaan, distribusi dan pemrosesan seluruh bentuk informasi baik yang bersifat visual, audio, data dan sebagainya (Preston: 2001). Konvergensi memberikan kesempatan baru kepada publik untuk memperluas pilihan akses media sesuai selera mereka. Dari sisi ekonomi media, konvergensi berarti peluang-peluang profesi baru di dunia industri komunikasi.
Teknologi informasi telah berhasil menggabungkan sifat-sifat teknologi telekomunikasi konvensional yang bersifat massif dengan teknologi komputer yang bersifat interaktif, dan ini disebut dengan konvergensi.
Konvergensi yang menyebabkan terjadinya perubahan radikal dalam distribusi dan seluruh bentuk informasi baik visual, audio, data dan sebagainya (Preston 2001). Dengan kata lain yang lebih sederhana, konvergensi media adalah bergabungnya atau kombinasi antara berbagai jenis media yang sebelumnya hanya dianggap terpisah dan berbeda (misalnya, handphone dan radio), ke dalam sebuah media tunggal. Pergerakan konvergensi media tumbuh dengan pesat ini dikarenakan berkat adanya kemajuan teknologi akhir-akhir ini, khususnya ketika munculnya Internet dan digitalisasi informasi. Secara khusus, konvergensi teknologi informasi menyebabkan bergesernya pola perilaku manusia dalam bekerja, belajar, mengelola lembaga bisnis atau perusahaan, menjalankan pemerintahan, maupun dalam melakukan perdagangan. Selain itu kini kita akrab dengan aktivitas bisnis baik perdagangan maupun perbankan yang akrab kita kenal dengan sebutan e-commerce dan e-banking. Di sektor pemerintahan saat ini telah dikenal istilah e-government.
Dalam dunia pendidikan, kini dikenal pembelajaran jarak jauh melalui internet atau e-learning. Bahkan dunia seni pun tak luput dari sentuhan teknologi informasi dimana kalangan pekerja seni dapat memperkenalkan karyanya ke dunia internasional tanpa tersekat oleh batas-batas teritorial. Media konvergen memadukan ciri-ciri komunikasi massa dan komunikasi antarpribadi dalam satu media sekaligus. Karenanya, terjadi apa yang disebut sebagai demasivikasi (demasssification), yakni kondisi di mana ciri utama media massa yang menyebarkan informasi secara masif menjadi lenyap. Arus informasi yang berlangsung menjadi makin personal, karena tiap orang mempunyai kebebasan untuk memilih informasi yang mereka butuhkan.
Berbeda halnya sekarang, internet menjadi ”media” tersendiri yang bahkan mempunyai kemampuan interaktif. Sifat interactivity dari penggunaan media konvergen telah melampaui kemampuan potensi umpan balik (feedback), karena seorang khalayak pengakses media konvergen secara langsung memberikan umpan balik atas pesan-pesan yang disampaikan. Karakteristik komunikaasi massa tradisional di mana umpan baliknya tertunda menjadi lenyap karena kemampuan interaktif media konvergen. Oleh karenanya, diperlukan pendekatan baru di dalam melihat fenomena komunikasi massa. Disebabkan karena sifat interactivity media komunikasi baru, maka pokok-pokok pendekatan linear (SMCRE = source à message à channel à receiver à effect/feedback) komunikasi massa terasa kurang relevan lagi untuk media konvergen.
Pembahasan
Dunia pendidikan sekarang ini sudah mengalami banyak perubahan dan kemajuan, hal ini terlihat dengan adanya beberapa system serta UU tentang Pendidikan, yang sudah sedemikian bagus dirancang sebagai wahana untuk menjalankan suatu kurikulum pendidikan. Tidak dipungkiri bahwa kemajuan zaman sampai saat ini sudah banyak berperan penting dalam membantu keseharian kita sehari-hari, tidak lain dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, akan tetapi peranan iptek tersebut tidak hanya bermanfaat bagi membantu tugas kita dalam keseharian, akan tetapi dalam dunia pendidikan sekarang ini kemajuan teknologi sudahmulai dipergunakan dan dimanfaatkan perannya. Hal itu bisa kita lihat dari sudah banyaknya sekolah-sekolah dan lembaga-lebaga pendidikan lainnya yang menggunakan teknologi sebagai media dan alat peraga dalam sebuah pembelajaran. Hal tersebut dalam dunia pendidikanlebih di kenal dengan nama TIK yaitu Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Menurut Eric Deeson, Harper Collins Publishers, Dictionary of Information Technology, Glasgow,UK,1991 ³InformationTechnology (IT) the handling of information by electric and electronic (andmicroelectronic) means.´ Here handling includes transfer. Processing, storageand access, IT special concern being the use of hardware and software for these tasks for the benefit of individual people and society as a whole´. Dari penjelasan di atas : kebutuhan manusia didalam mengambil dan memindahkan , mengolah dan memproses informasi dalam konteks sosial yang menguntungkan diri sendiri dan masyarakat secara keseluruhan. Bagaimana implikasinya agar dapat menguntungkan secara individual danmasyarakat secara keseluruhan tidak didifinisikan secara lebih khusus. Information Technology in the National Curriculum, England and Wales,1995 ³Information technology (IT) capability is characterized by an ability touse effectively IT tools an information source to analyses, process an presentinformation, and to model, measure an control external events.
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna memilki otak yang cerdas dan kreatif, dapat menghasilkan ide-ide yang muktahir dan luar biasa. Didukung dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang berkembang pesat, manusia memanfaatkannya sedemikian rupa sehingga mendapat hasil yang memukau. Kreativitas dan imajinasi memang karunia Tuhan bagi setiap insani. Contohnya saja dalam film Star wors. Si pembuat film memiliki daya imajinasi yang tinggi dan memiliki pemikiran yang hebat sehingga menghasilkan film yang luar biasa seperti itu.
Di zaman sekarang, teknologi komunikasi memang memiliki peran penting dalam segala aspek, termasuk pendidikan dan hiburan. Tanpa didukung teknologi yang canggih dan modern suatu bisnis belum tentu dapat berjalan dengan baik. Prasarana dan sarana yang terbatas akan menghambat kemajuan suatu bisnis sehingga mau tidak mau, suka tidak suka, setiap usaha harus menggunakan teknologi komunikasi dan informasi ini untuk mendukung pekerjaannya.
Dunia online sekarang sudah berkembang pesat. Kalau kita tidak mengikutinya, kita akan ketinggalan dan menjadi orang yang tidak berkembang. Melalui teknologi, kita dapat menghasilkan suatu hal yang amazing seperti alnya film starwars. Film karya Geoge Lucae ini menginsipirasi banyak orang untuk membuat film lain lagi yang jalan ceritanya mirip dengan film Starwars. Dalam pembuatan film-film inijuga diperlukan peran media massa untuk dapat mensosialisasikan film yang sudah dibuat kepada masyarakat luas agar dapat ditonton. Film fiksi ilmiah Negara Amerika Serikat memag diakui memiliki kualitas cerita dan penggunaan teknologi yang tinggi banyak orang yang menyukai film ini.
Melalui film ini, kita juga dapat melihat bahwa film starwars juga menggunakan konvergensi media sebagai sarana promosi. Semakin banyak orang/ fans yang membuat alternative ceritanya, berarti semakin mereka membantu mempromosikan ilm itu. Jadi, mereka mempromosikan film Starwars ini tidak hanya secara audio visual saja namun juga menggunakan official website, fan blog spot, membuat mainan menggunakan benda-benda Starwars, dan lain-lain. Hal tersebut dapat meningkatkan kegiatan promosi film yang memiliki 6 episode ini.
Teknologi informasi mutakhir telah berhasil menggabungkan sifat-sifat teknologi telekomunikasi konvensional yang bersifat massif dengan teknologi komputer yang bersifat interaktif. Fenomena ini lazim disebut sebagaikonv ergensi, yakni bergabungnya media telekomunikasi tradisional dengan internet sekaligus. Konvergensi menyebabkan perubahan radikal dalam penanganan, penyediaan, distribusi dan pemrosesan seluruh bentuk informasi baik visual, audio, data dan sebagainya (Preston, 2001). Kunci dari konvergensi adalah digitalisasi, kerena seluruh bentuk informasi maupun data diubah dari format analog ke format digital sehingga dikirim ke dalam satuan bit (binary digit). Karena informasi yang dikirim merupakan format digital, konvergensi mengarah pada penciptaan produk-produk yang aplikatif yang mampu melakukan fungsi audiovisual sekaligus komputasi. Maka jangan heran jika sekarang ini komputer dapat difungsikan sebagai pesawat televisi, atau telepon genggam dapat menerima suara, tulisan, data maupun gambar tiga dimensi (3G).
Secara khusus, konvergensi teknologi informasi menyebabkan bergesernya pola perilaku manusia dalam bekerja, belajar, mengelola lembaga bisnis atau perusahaan, menjalankan pemerintahan, maupun dalam melakukan perdagangan. Sejalan dengan itu, kini kita akrab dengan aktivitas bisnis baik perdagangan maupun perbankan yang akrab kita kenal dengan sebutan e-commerce dan e-banking. Di sektor pemerintahan saat ini telah dikenal istilah e-government. Dalam dunia pendidikan, kini dikenal pembelajaran jarak jauh melalui internet atau e-learning. Bahkan dunia seni pun tak luput dari sentuhan teknologi informasi dimana kalangan pekerja seni dapat memperkenalkan karyanya ke dunia internasional tanpa tersekat oleh batas-batas teritorial.
Di Negara kita sendiri, Indonesia, jarang menggunakan kegiatan promosi seperti itu, menggunakan official website, fan blog spot, dan menciptakan karakter-karakter pemain film secara real. Kebanyakan hanya di luar negerilah dilakukan hal seperti itu. Ada apa gerangan? Ada beberapa faktor, salah satunya adalah kualitas perfilman di Indonesia yan belum terlalu baik. Ceritanya masih gitu-gitu saja dan kurang greget. Faktor lain adalah kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia sendiri, terbiasa dengan budaya instan sehingga sulit untuk mengalami perubahan atau kemajuan yang memerlukan pengorbanan dan kerja keras.
Semoga film-film dengan teknologi canggih dan plot yang luar biasa, seperti Starwars, Avatar, Titanic, Inception serta film-film lainnya, dapat terus ada tercipta, tidak hanya di Amerika Serikat, tapi juga di Indonesia. Kalau di Indonesia sendiri memang sudah ada studio 3D (3 dimensi) sehingga gambar terlihat lebih nyata dan lebih seru ketika menonton. Namun, alangkah lebih baik kalau di Indonesia menggunakan teknik-teknik promosi dan konvergensi media seperti yang dilakukan Negara-negara maju lainnya.
Kesimpulan
Konvergensi itu sendiri pasti ada dampak negatif dan positif, dimana memperlihatkan perkembangan teknologi yang cepat, namun juga mengubah hubungan yang ada antara teknologi, industri, pasar, gaya hidup, dan khalayak. Konvergensi mengubah pola-pola hubungan produksi dan konsumsi. Di negara seperti amerika serikat, terjadi penurunan pada pelanggan media cetak dan naiknya pelanggan internet.
Kemajuan dunia editing baik dalam special effect maupun video seharusnya memberikan efek yang sangat positif pada generasi sekarang dan mendatang. konvergensi media yang ada seharusnya bisa memicu semangat untuk menciptakan beberapa film unggulan yang ada bukan hanya film yang memiliki kualitas rendah.
learning  by seeing adalah salah satu metoda yang sangat efektif dalam membuat special effet dan efek dalam film yang akna mendatang, banyak orang yang sulit lupa pada suatu film karena special effect yang ada pada film tersebut.
konvergensi media dari film star wars seharusnya menjadi jembatan yang sangat baik pada dunia pefilman karena selain bisa menikmati film dengan teknologi dan efek yang menakjubkan, seharusnya Indonesia dapat membuat film dengan efek yang tidak murahan.
Jadi dapat disimpulkan konvergensi media merupakan dampak dari perkembangan teknologi yang terus berkembang secara dinamis. Namun, konvergensi media ini sangat berbahaya di bidang budaya, karena kecepatan informasi yang diterima oleh masyarakat dapat menjadi senjata makan tuan, dimana informasi tersebut dapat menjadi bumerang yang dapat mengikis kebudayaan suatu bangsa.  konvergensi haruslah bersifat T, yakni talent, tolerant and technology agar tidak menimbulkan dampak negatif dan sukses menjaga kebudayaan sebagai jati diri bangsa.
Daftar Pustaka

http://abunavis.wordpress.com/2007/12/09/tantangan-masa-depan-konvergensi-media/
http://id.wikipedia.org/wiki/Star_Wars

Jumat, 15 Juli 2011

Pee Wee Gaskins Dicari dan Dipuja


Lima hati baja dari Pee Wee Gaskins ini tetap kukuh dan konsisten dengan apa yang mereka kerjakan meski gelombang hujatan sekaligus pujian coba menghantam perahu mereka, dan semua cerita tentan perjalanan awal, efek ketenaran, party dorks, para pembenci serta keuntungan bergabung dengan major label.




Pee Wee Gaskins
         Nama Pee Wee Gaskins pun diambil dari nama pembunuh berantai yaitu Donald Henry Pee Wee Gaskins,seorang pesakitan pembunuh asal amerika serikat yang telah membantai sekitar 100 korbannya dengan cara bervariasi: menikam,mencekik,menembak dan memutilasi, musik mungkin bukan menjadi kesenangan utamanya karena tidak ada satu pun apresiasinya dibidang ini, berbeda dengan Charles Manson, pembunuh berantai amerika serikat lainnya yang menamai sekte-nya dengan lagu The Beatles, "Helter Skelter" serta mempunyai hubungan khusus dengan dennis wilson, drumer The Beach Boys. Gaskins yang bertubuh mungil - dari situlah julukan 'pee wee' disematkan - lebih terlihat seperti manusia yang tidak berbahaya, tapi siapa sangka di dalam penjara ia berhasil meledakan kepala seorang napi paling ditakuti dengan sebuah radio. Hingga akhir hayatnya di atas kursi listrik tahun 1991, Donald Gaskins tidak akan pernah menyangka jika kekejamannya mencabut nyawa ternyata telah menginspirasi seseorang di belahan dunia lain, Alditsa Sadega atau Dochi untuk mengabadikan namanya menjadi identitas ban barunya.


       Berawal dari pergaulan komunitas scene yang kala itu dipenuhi oleh band band bernama seram, mendorong Dochi untuk menyesuaikan diri, "Niatnya pengen nama yang serem tapi musiknya tetep kaya kita, jadi ada kesan kontrasnya." Hasil pencarian di google dengan kata kunci serial killer membawa sosok Donald Gaskins kepadanya, "Donald Gaskins badannya kecil tapi portofolio membunuhnya udah ratusan orang lebih, akhirnya korelasinya kita bikin: kecil-kecil bisa bunuh," ungkap dochi lagi.

       The Side Project (TSP) adalah band utama vokalis-(sekarang) basis Dochi ketika melangkah pertama kali di scene independen nasional. Setelah sempat  mendapat perhatian lokal lewat single “Persetan Dengan Dia” dalam kompilasi Anthem of Tomorrow, TSP menemui kebuntuan yang berujung keluarnya Dochi untuk kemudian menjadi session guitarist bagi penyanyi Sherina. Dibanding hanya menjadi gitaris pengiring, naluri kreatif Dochi kembali diluapkan secara iseng dengan menciptakan dan merekam beberapa lagu di studio di mana ia memainkan semua instrumennya. Lagu “Here Up On The Attic” yang menurut Dochi secara tidak sengaja mengandung unsur synthesizer karena menemukan sebuah controller di studio, dijadikannya sebagai pemicu semangat untuk kembali membentuk band, ”Makanya musiknya kayak Pee Wee (Gaskins) yang sekarang ini,” “Intinya, Pee Wee Gaskins adalah sebuah pembuktian, bahwa keluarnya saya dari The Side Project tidak menghentikan ambisi saya,”ujarnya.

      Meski dicomot secara satu per satu dari berbagai band, namun setiap anggota Pee Wee Gaskins (PWG) tergabung dari komunitas yang sering bermain bersama dalam setiap gig underground ibukota. Dan semuanya bergabung dengan PWG setelah berjudi meninggalkan band awal masing-masing. Gitaris Fauzan atau Sansan awalnya adalah vokalis dari band emo, Killing Me Inside (KILLMS) yang telah merilis sebuah album A Fresh Start For Something New. Menjalani dua band secara sekaligus membuat Sansan harus segera menentukan pilihan, “Ngebagi waktunya susah, kecuali gue-nya ada dua,” ujar gitaris dengan tato di sekujur lengannya. Sansan melanjutkan, “Gue merasa lebih nyaman disini, jadi alasannya udah jelas gue milih disini (PWG), karena hidup itu pilihan, kawan!” Namun, Dochi tidak hanya memerlukan seorang vokalis sejati untuk menutupi kelemahan suaranya tapi juga  yang mampu bernyanyi sambil bermain gitar dengan sama baiknya, “Gue tahu keterbatasan vokal gue, gue butuh vokalis yang bagus, jadi gue tarik Sansan, tapi gue nggak mau dia nyanyi doang soalnya ntar kan sama aja kayak Killing Me (Inside),” sebut Dochi yang pernah menjadi additional gitar KILLMS. Yang menarik adalah proses perekrutan Reza Satiri (Omo) sebagai pemain synthesizer. Dochi yang tidak mengenal Omo secara 'terpaksa' harus memperalat seorang bernama Telor, pemain bas di band Too Late Too Notice di mana Omo juga bermain untuk kemudian mengajak keduanya bergabung di PWG, “Di pergaulan kita, satu-satunya orang yang bisa main kibor ya cuma Omo,” ujar Dochi. “Gue 'ngambil' Telor biar gue kenal Omo.” Terakhir, dramer Renaldy Prasetya atau AldyKumis diajak bergabung untuk melengkapi formasi PWG setelah direkomendasikan seorang teman.

         Selama setahun formasi ini bergerilya dari satu gig ke gig lainnya, “Strategi 'always a step a head than the rest' adalah motivasi dasar membentuk Pee Wee Gaskins,” kata Dochi. Ketika band lain sibuk memikirkan bagaimana aksi panggung dan dandanan yang menarik agar band mereka berkesan, PWG memilih alternatif lain: Myspace. “Gue dan Aldy mendedikasikan hampir 24 jam setiap hari mempromosikan musik, we pushed ourselves in almost everything we do,” kata Dochi. Strategi lainnya adalah promosi lewat merchandise, “Kita sibuk membuat merchandise dan melempar sebanyak mungkin demo ketika manggung,” lanjutnya, hingga tiba-tiba t-shirt bertuliskan “Pee Wee Gaskins” tersebar dan dikenakan secara masif oleh banyak remaja tanggung SMP dan SMA. Di tengah gencarnya promo PWG lewat merchandise maupun live performance, Dochi menjelaskan, “Kita tiba-tiba menetapkan 11 April 2008 harus sudah keluar album, and we did!” Jejak pertama PWG ditorehkan melalui EP Stories From Our High School Years yang dikerjakan dalam waktu 2 bulan saja. Album itu secara otomatis mendongkrak nama PWG terutama di depan massa ABG. “Kita cuman bikin lirik yang relate ama orang. EP itu emang banyaknya tema (dari) cerita yang udah lewat waktu (kita) di high school,” ungkap Dochi yang banyak menulis lirik sekaligus menjawab anggapan PWG sebagai band dengan pasar 'highschool' terutama bagi para loser, “Bagaimana kita mengemasnya (PWG) dalam bentuk nerdy dan dorky dibawah nama seorang pembunuh berantai.”

                          (Me with @choasansan from Pee Wee Gaskins)


         Dengan sebuah ep sebagai senjata dan popularitas sebagai idola baru para remaja, PWG kembali tancap gas dengan merilis debut album penuh The Sophomore dalam tempo setahun berikutnya dan juga mengganti pemain bass. "yang nggak diinginkan sekaligus diinginkan terjadi, si Telor mau keluar," ungkap Dochi. Selain karena kesamaan visi bermusik, ternyata PWG juga memperhatikan sisi detil tiap anggotanya, "Emang yang paling beda si Telor ini, dari penampilan, dari tua dan nggak tua-nya," lanjutnya. Harry Prahamardhika alias Ayi atau Eye yang tadinya seorang gitaris berputar haluan menjadi basis mengambil alih posisi Telor.

        "Sophomore itu sekuel dari EP," kata Dochi tentang debut album yang diproduksi dan didistribusikan secara bersama oleh Variant Records dan Alfa Records itu. "Kalo di High School pake duit kita sendiri. Sampe penjualan abis, duit pun belum balik, jadi cuma buat gedein ama doang," ujar Dochi. Dengan dana yang ditanggung pihak label, kini PWG hanya berknsentrasi dalam hal proses kreatif, "Walaupun ada yang ngurusin masalah duitnya tapi masih dibatasin shift rekamannya," lanjut Dochi. Pengorbanan finansial di EP pertama membuahkan hasil populaitas di The Sophomore, dengan dibantu Ucay dari Rocket Rockers yang ikut membantu menulis "Berdiri Terinjak" dan gitaris Superglad, Dadi sebagai produser, album ini ludes terjual sebanyak 20.000 kopi yang langsung melejitkan PWG sebagai salah satu band muda yang harus diantisipasi. Ledakan The Sophomore terjadi secara bertubi-tubi, mulai dari banjirnya undangan pensi sampai gig bawah tanah, bertambahnya para pengikut setia, tawawaran dari luar negeri, menjadi trendsetter remaja sampai fenomena kemunculan anti-Pee Wee Gaskins (APWG). Semua anak pecundang SMPdan SMA tiba-tiba menemukan sosok yang mewakili mereka di lagu "Berdiri Terinjak", " Dorks Never Say Die". "Welcoming The Sophomore" atau "Dibalik Hari Esok". Kehidupan angota PWG pun sekarang dalam pengawasan publik - meski ekspos yang didapat belum sebesar musisi arus utama - maka tidak heran jika Sansan potong rambut saja dapat menjadi sebuah berita disebuah majalah remaja atau beredarnya foto sesorang mirip Sansan yang tengah mencium sesama jenis, hingga mencuat gosip jika gitaris berusia 24 tahun itu adalah seorang gay.

          (Me with Sansan PWG)
                                                             

        Efek samping ketenaran pun mulai dirasakan Dochi, "Kalai dulu abis manggung, orang dateng buat ngobrol, sekarang buat foto." "Kita lebih suka nongkrong, ngebir bareng," lanjutnya. Sansan mengatakan hal itulah salah satu benih dari para haters dikemudian hari, "Mereka akan gampang jadi anti sama kita, kalu yang nongkrong kan mereka jadi tahu kita itu kayak gimana." Gelombang kemunculan gerombolan para pembenci seakan mengiringi sukses PWG, Dochi sendiri tidak mengetahui secara pasti asal usul para APWG itu, "Salah satunya karena miskomunikasi." Kemunculan gerombolan haters tersebut mulai dirasakan ketika meledaknya The Sophomore yang serta merta menggiring naiknya level PWG sebagai band. "Kita itu di gig De Javu (Parkit) dan udah bilang nggak bisa main soalnya bentrok dengan jadwal lain, ternyata disitu banyak yang nungguin dan ada satu orang yang ngomporin kalo PWG ngga mau lagi main di gig," jelas Dochi, "Padahal abis itu kita masih main di gig." Yang terjadi kemudian adalah ironi: Internet yang tadinya sangat membantu mendongkrak popularitas PWG kini menjadi media yang menjatuhkan. Puluhan page APWG seperti "Anti-Pee Wee Gaskins" atau "Pee Wee Gaskins Anjing" di situs jejaring facebook berhasil menghasut ribuan foolowers yang sebenarnya tidak tahu menahu bahkan belum pernah mendengar musik mereka. Belum lagi blog-blog bernada serupa yang tak terhitung jumlahnya. "Kebanyakan mereka (APWG) cuma ikut-ikutan." Ada juga alasan lain yang diungkapkan Dochi, "Ada satu momen dimana jadi fans itu nggak terlalu keren lagi soalnya udah banyak, jadi haters lebih keren, padahal tetep dateng pas kita manggung." Dari sekedar perang urat syaraf di dunia maya, gelombang haters ini kemudia berkembang menjadi bentrok fisik di dunia nyata, "Tahun lalu kita sempet konfrontasi sama mereka (haters). Mereka 40 orang dan kita bersembilan, itu udah kaya hooligan kita ributin." Satu orang berhasil merek tarik untuk diinterogasi, "Pertanyaan pertama: Kenapa lo APWG?" "Nggak tahu bang, gue cuma ikut-ikutan," jawab itu orang. Jika shakespeare mengatakan 'apalah arti sebuah nama', itu tidak berlaku bagi anak-anak PWG. Dengan nama dari seorang pembunuh berantai, attitude PWG dengan sendirinya telah terbentuk, "if you wanna mess with us, we mess with you! jangan kira kita bakal diem," tantang Dochi. Secara tidak langsung munculnya APWG malah menambah semangat mereka, para APWG itu dianggap Dochi sebagai cambuk untuk membuktikan kemampuan. Anehnya, ketika tren APWG telah menurun akhir-akhir ini, Dochi malah merasa kebingungan, "Ada suatu dimana kita nggak pnya lagi APWG, justru nggak tahu lagi musik mau ditunjukin buat siapa," "Kita mau kasih liat gimana caranya untuk meraih sesuatu itu bukan hal yang gampang." Mental yang kuat akhirnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari band ini sebab sejak merebaknya APWG dimana-mana, kelima anggota PWG hampir selalu menjadi target sasaran pelemparan benda apapun ketika live, "Gue pernah dilempar tempe mentah," sebut anggota paling muda, Aldykumis. "Pernah juga dilempar sendal, batu, ludah, air kencing tapi kita nggak pernah berhenti, mau ditimpuk pake gajah juga kita akan tetep main," cetus Dochi. "Semakin gratis acaranya, semakin banyak yang nimpukin," ujar sansan yang menyalahkan sekuriti tiap terjadi aksi penimpukan, "Biasanya sekuriti agak tolol, disitu ada polisi juga tapi nggak ada yang ngamanin kan kasian yang bener-bener mau nonton." Dari yang tadinya menganggap angin lau, kehadiran APWG mulai mengganggu jadwal panggung PWG yang sering ditolak main akibat dianggap tidak aman oleh beberapa EO, "itu tai banget! Kalo ada lagi (APWG) kita tarik aja sati-satu," seru Dochi. Mereka pun telah menyiapkan segala kemungkinan terburuk setiap kita tampil, "Kalo emang terakhir kali gw manggung dan harus bunuh-bunuhan sama orang, oke, gw siap!" Keputusan untuk masuk Alfa (record) itu bener juga, soalnya kita juga sama-sama belajar, kita belom tau tai-nya industri," ungkap Dochi. "Alfa beda cara men-treat Pee Wee dengan band-band lainnya," ujar manajer mereka, Reegi Regani. "Biarpun kita full sign, tapi suasananya tetep santai karena kita kebiasaan D.I.Y dan begajulan," lanjutnya. "Lebih dikasih toleransi mabok," cetus Dochi sambil tertawa. PWG juga tidak mendapat tekanan apa pun dari segi kreatifitas dan idealisme, "Kita dibebasin banet mau ngapain aja, mau jadi apa nanti," ujar Ayi. "Enaknya tuh sekarang kita rekaman nggak usah mikirin apa-apa. Rokok, makanan tinggal bebas pesen, beda sama dulu yang masih mikirin tinggal berapa duit gue di kantong," ucap Sansan.
                                                 (Me with Omo PWG)
          Ad Astra Per Aspera dalam bahasa latin atau "Sampai Ke Bintang Dengan Jerih Payah" adalah titel album penuh kedua PWG yang diambil dari slogan NASA, "Kita susah banget untuk sampai diposisi ini, itu aja intinya," ujar Dochi. Di album ini jugalah terjadi tukar instrumen di tubuh PWG: Dochi bernyanyi sambil main bas dan Ayi kembali menjadi gitaris yang disebabkan telatnya Ayi ketika workshop. Dari 13 materi yang sedang menjalani proses mixing dan mastering, hanya beberapa yang sudah dilengkapi dengan judul, diantaranya "Bukan Rahasia", "Detik Tak Bergerak", "Dari Mata Sang Garuda", "Jakarta Is a Mistake", dan "Satir Sarkas". Perjalanan yang ditempuh anak-anak PWG disebut Dochi tidak sampai membuat mereka melacurkan diri, "Karena Pee Wee Gaskins tetep Pee Wee Gaskins." Sansan juga tidak banyak mengusung ambisi muluk, "Pokoknya sih asal gue bisa puas aja." Apa pun yang terjadi di masa depan nanti, pernyataan Dochi seakan mewakili keteguhan dan kerja keras yang telah dilakukan selama beberapa terakir dan hasil yang telah didulang, "Membentuk Pee Wee Gaskins adalah salah satu keputusan terbaik di hidup saya dan belajar banyak dari 4 tahun jatuh bangun sebuah band yang mencoba keluar dari kolam kecil."

                                      "VIDEO CLIP FROM AD ASTRA PER ASPERA"